Kubah Masjid Kudus
Kubah Masjid Kudus , atau biasa disebut dengan Masjid Al Manar yang berarti Masjid Menara. Masjid Kudus ini dibangun oleh Sunan Kudus yang berlokasi di desa kauman, kabupaten kudus , Jawa Tengah. Masjid Kudus sendiri memiliki keunikan yaitu pada bagian menaranya yang mempunyai bentuk seperti candi. Bangunan menara inilah yang memadukan konsep antara islam dengan hindu–budha. Bagi pengunjung yang dating ke Masjid Kudus bisa langsung berziarah ke makam Sunun Kudus yang letaknya tidak jauh dari Masjid Kudus ini.
Sejarah Masjid Kudus
Masjid Kudus dulunya bernama Al Aqsa, Mungkin sobat semua berfikir bahwa nama Al Alqsa adalah nama masjid yang ada di Palestina, jika berfikir seperti itu sobat semua benar, karena pendiri dari Masjid Kudus yaitu Sunan Kudus ini pernah membawa sebuah batu yang berasal dari Baitul Maqdis dan batu tersebut diletakkan pada pembangunan masjid Kudus sebagai batu pertama sebelum memulai pembangunan. Dan dari situlah masjid ini dinamakan Al Aqsa. Namun pada akhirnya nama masjid ini lebih populer dengan Masjid Menara Kudus. Selain itu masjid ini tidak ada yang menyamainya , karena masjid ini yang hanya memadukan arsitektur antara umat islam dan umat hindu. Tidak hanya dari bangunan yang melambangkan keharmonisan antara umat islam dan hindu, tetapi rasa hormat terhadap umat hindu begitu besar karena masyarakat di sekitar tidak menyembelih hewan sapi, karena mereka paham bahwa hewan ini merupakan hewan yang dimuliakan oleh agama hindu, jadi dengan hal seperti inilah rasa saling menghormati tumbuh.
Arsitektur Masjid Kudus
Bangunan menara yang mirip seperti candi ini dibuat dari batu merah yang disusun secara rapi dan memiliki tinggi 18 meter. Pada bagian kaki menara atau bagian bawah menara diberikan arsitektur ukiran yang bermotif budaya hindu–jawa. Konon katanya untuk pembangunan menara sendiri tidak memerlukan semen , tetapi menggunakan cara yang tradisional yaitu dengan menggosok–gosokkan batu merah hingga lengket dan juga ditambahkan bahan yang biasa digunakan untuk bangunan candi yaitu pradaksinapatta atau selasar candi. Arsitektur jawa pada masjid ini dapat dilihat pada bagian atapnya , sedangkan pada arsitektur jawa–hindu terlihat pada bagian puncak menara. Di puncak menara terdapat hiasan berupa bedug dan mustaka, di dalam menara ada sebuah tangga yang terbuat dari kayu jati, panorama yang ada di masjid kudus ini seperti berada di candi. Tidak menaranya saja yang terbuat dari batu merah, tetapi tembok yang ada di di masjid ini pun juga terbuat dari batu merah. Pada bagian luar terdapat hiasan piringan porselen yang berjumlah kurang lebih 32 piringan, sedangkan pada bagian dalam masjid terdapat 2 buah pintu yang bentuknya mirip dengan gerbang sebuah candi. Pada saat ini masjid kudus telah mengalami banyak perubahan dan telah mengalami perluasan beberapa kali, sehingga banyak ornament yang ditambahkan. Namun masjid kudus ini tetap menjaga cirri khasnya seperti gapura yang bentuknya mirip dengan candi. Pintu dari masjid ini biasa disebut dengan lawang kembar karena sepasang pintu di masjid ini sama. Saat ini masjid kudus telah ditambahkan kubah pada bagian serambi agar lebih teduh. Atap dari masjid ini berbentuk atap tumpang dan pada bagian temboknya berwarna putih karena dengan warna tembok yang minimalis akan memperkuat bentuk dari atap sendiri. Selain menara dan juga pintu yang ada di masjid ini, masih banyak ornament lainnya yang ada pada masjid ini. Jika anda semua penasaran bisa langsung dating ke tempat ini!